MIN 1 Kota Pekanbaru terus membekali guru-gurunya mematangkan persiapan untuk menghadapi pelaksanaan Kurikulum Merdeka dengan menggelar workshop Implementasi Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan pada tanggal 03-04 Maret 2023 di aula majelis guru MIN 1 Kota Pekanbaru. Kegiatan ini diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari guru-guru MIN 1 Kota Pekanbaru, 6 orang guru MIN 2 Pekanbaru dan 9 orang guru dari MI swasta di Pekanbaru. Workshop ini sebagai wadah bagi guru untuk membekali diri, sehingga dapat profesional dan tanggap akan perubahan. Dengan harapan guru mendapatkan pengetahuan baru serta nanti dapat mengimplementasikan dalam pelaksanaan pembelajaran tahun ajaran depan.
Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama MIN 1 Kota Pekanbaru dengan pihak penerbit Erlangga. Workshop dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Pekanbaru Drs. H. Syahrul Mauludi, MA dan didampingi Kasi Penmad Dr. H. Rialis, M.Pd. Dalam sambutannya, Ka.Kankemenag berpesan kepada peserta, “Kegiatan ini agar dapat diikuti dengan baik sehingga materi yang disampaikan oleh narasumber dapat diimplementasikan oleh masing-masing guru.”
Adapun narasumbernya dari guru-guru penggerak yang sudah mumpuni di bidangnya, di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Mereka antara lain, Beni Saputra, M.Pd sebagai ketua guru penggerak Kota Pekanbaru, Nelda Wita, M. Pd, Armita S. Pd dan Armalina, S. Pd.
Pada materi kebijakan pemerintah RI tentang Kurikulum Merdeka, Beni Saputra, M. Pd menyampaikan,” dalam bidang pendidikan, kurikulum diartikan sebagai suatu jalan yang harus ditempuh oleh anak untuk menjadi manusia sesungguhnya, yakni dengan mengembangkan potensi diri yang dimiliki. Kurikulum itu disebut sebagai kebijakan pemulihan pendidikan melalui implementasi Kurikulum Merdeka. Pada hakikatnya, kurikulum yang ada di Indonesia tidak berganti-ganti tetapi yang ada hanyalah berkembang mengikuti dinamika kehidupan”.
Selama 2 hari, secara runut setiap narasumber menyampaikan apa saja komponen yang harus diketahui dari Kurikulum Merdeka, mulai dari analisis Capaian Pembelajaran (CP), Analisis Tujuan Pembelajaran (ATP), bagaimana cara Menyusun Modul Ajar, Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), serta bagaimana cara melakukan Asesmen/penilaian. Tentunya semua disusun berdasarkan fase-fase pembelajaran yang sesuai dengan tingkat dasar/tingkat satuan pendidikan.
Kegiatan ini ditutup oleh Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau, Dr. H. Muliardi, MPd. Dalam pengarahannya, beliau menambahkan, “ Kurikulum Merdeka pada lingkup Kemenag ada sedikit perbedaan dengan Kemendikbudristek yaitu adanya penambahan Projek Pelajar Rahmatan Lil Alamin merupakan pelajar Pancasila yang bertakwa, berakhlak mulia serta beragama secara moderat yang dikenal dengan istilah P5P2RA ( Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Projek Pelajar Rahmatan Lil Alamin”.Ayn